Senin, 10 Mei 2010

PEMILU, UNTUK APA DAN UNTUK SIAPA?

Pemilihan umum (PEMILU) merupakan salah satu ciri dari negara yang menganut faham demokrasi. Di Indonesia, PEMILU diadakan setiap 5 tahun sekali. 8 Juli mendatang bangsa Indonesia akan menggelar pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden periode 2009-2014. Ada pertanyaan yang mengganggu dalam benak pikiran saya selama ini, "untuk siapa pemilu itu?".

Akhir-akhir ini pemberitaan di media massa, baik cetak maupun elektronik, selalu dihiasi oleh berita-berita seputar "kasak-kusuk" capres dan cawapres dalam mengahadapi pemilihan presiden 8 Juli mendatang. Mulai dari koalisi parpol, sampai deklarasi pasangan capres dan cawapres. Ada yang mendeklarasikannya di tempat bersejarah, di gedung mewah, sampai di tempat pembuangan sampah. Anggarannya pun berbeda-beda, ada yang hanya menghabiskan 20 juta, 500 juta, bahkan ada juga mencapai lebih dari 1 miliar. Uang itu dihamburkan ditengah kesengsaraan dan penderitaan rakyat. Andai saja dana sebesar itu, dialokasikan untuk membantu rakyat miskin, tentunya akan jauh lebih bermanfaat ketimbang hanya untuk mengadakan acara deklarasi.

Entah apa yang ada dalam pikiran elit politik kita? Semua ingin berkuasa, semua ingin menjadi presiden. Semua bicara soal perubahan, semua bicara soal kesejahteraan rakyat. Bukankah tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang presiden itu teramat berat?? Tapi mengapa banyak orang yang ingin memperebutkannya?

PEMILU kali ini menghabiskan dana yang jumlahnya tidak sedikit, diperkirakan mencapai 22,3 Triliun sebagaimana yang dianggarkan oleh KPU. Jumlah yang sangat besar, begitu mahal jalan demokrasi yang kita pilih. Namun. apa yang dihasilkan dari PEMILU?? Apakah rakyat kian sejahtera?

Sudah lama rakyat indonesia merindukan perubahan, bertahun-tahun rakyat memimpikan kesejahteraan siang dan malam. Namun mimpi itu belum kian mewujud. Setiap kali pemilu, angin surga tentang perubahan selalu dihembuskan oleh para elit politik. Janji manis selalu terucap. Seperti kata Roma Irama dalam syair lagunya "surga yang engkau janjikan, neraka yang ku dapatkan, manisnya janjimu padaku, mengalahkan manisnya madu."

Namun, setelah pemilu selesai dan mereka telah terpilih rakyat kembali dilupakan. Dan ini rutin terjadi setiap lima tahun sekali. Mereka baru mendekati rakyat, hanya ketika menjelang pemilu. Kemana saja mereka selama ini? Kasihan rakyat, selalu menjadi korban. Maka, untuk APA dan untuk siapa sebenarnya PEMILU?

Semoga kali ini, pemilu benar2 untuk perubahan, untuk kepentingan rakyat, dan untuk kesejahteraan rakyat. Semoga,,,, (ditulis pada saat menjelang pemilu 2009 yang lalu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar